Kamis, 03 April 2008

sajak untuk kakak

Setapak-setapak sekolah kini digaungi
langkah-langkah kaki kakak-kakak ku
berlalu-lalang dengan wajah tegang
bergurat-gurat rasa cemas terpancar
masing-masing sibuk dengan pikirannya
namun hanya menanti satu tujuan
yang tak lain dan tak bukan adalah ujian

lapisan sekolah memang tiga
ada kami, ada adik dan ada kakak
sebentar lagi adik akan jadi kami
kami jadi kakak
yang baru jadi adik
lalu kakak akan jadi apa?
mungkin tinggal hitung hari kakak akan pergi
tapi kakak adalah kakak
yang selalu ada di hati kami

kakak, waktu berjalan tak kenal hati
padahal baru kemarin kita berdiri di lapangan yang sama
baru kemarin kita menabuh genderang yang sama
baru kemarin kami diurus kakak
sepi pasti kala kakak tak ada
mungkin tinggal hitung hari kakak akan pergi
tapi kakak tetaplah kakak
yang selalu ada di hati kami

aneh rasanya semua begitu cepat
tau-tau sudah ada lagi perpisahan
ingin rasanya waktu dipegang dulu dengan erat
agar puisi perpisahan tak usah dulu dibacakan

kakak2ku,
aku bersajak dari dalam kamar
kudoakan agar engkau dimudahkan
yakinlah usahamu pasti tak sia-sia
gerbang penuh harapan menunggumu di depan
tak usah lagi menoleh ke belakang
hanya satu yang perlu diingat
mungkin tinggal hitung hari sekolah jadi sepi
karena engaku telah pergi
tapi engkau tetap sajalah kakak
yang akan selalu ada di hati kami

0 komentar: