Selasa, 12 Februari 2008

Aku dan Rei

malam semakin larut. orang tua pada ngobrol ngalor-ngidul. aku hanya berusaha menikmati hidangan yang tersedia. semuanya makanan mewah. jadi aku pun bertekad harus mencicipi semuanya, hahahh. namun lepas dari hidangan2 lezat itu, aku merasa bosan. pria di sebelahku pun tampaknya begitu. sekarang kami terpaku pada entah puding ke berapa yang terletak manis di depan kami.

Aku menghela napas panjang. kami hanya duduk berdua di situ sekarang. teman ibuku sudah pergi bergabung bersama yang lain. tapi belum ada sama sekali pebicaraan di antara kami.
"bosan, ya?" ia bersuara tiba-tiba. aku masih memandangi pudingku dan tanpa sadar mengangguk. tersirat wajah seperti anak kecil yang sudah kelelahan di sana.
tiba2 aku mendengarnya tertawa kecil. "kurasa, bosanmu sudah tidak tertolong lagi. kenapa dari tadi kita diam saja, ya?". Aku memaksakan senyumku. "kalau misalnya dibolehkan, kita jalan2 saja. lagian pakaian kita tidak terlalu formal, kita bisa jalan di pantai,"

Aku terkejut mendengarnya berkata seperti itu.. berani juga ia mengajak perempuan yang baru dikenalnya.

..bersambung..

0 komentar: